13/11/2020,
Langgam keroncong merupakan jenis lagu tempo dulu yang sekarang ini mungkin sudah dilupakan banyak orang. Tetapi sesungguhnya, jenis lagu ini paling disukai di negara-negara eropa. Beberapa kali saya di sambut dengan lagu keroncong saat masih aktif bekerja dan berkunjung disana.
Saat saya hendak pulang dari Purwokerto selesai menengok putri tercinta sesekali langgam keroncong saya dengar di stasiun sana, saat kereta mau datang atau pergi dari sana.
Langgam keroncong merupakan tipe musik kesukaan ibu, bapak dan mertua saya. Sejak kecil saya sering diperdengarkan keroncong ditelinga. Terasa tentram, rileks dan bikin nyaman. Saat ini mungkin tak banyak disukai anak-anak jaman sekarang karena dianggap tak modern dan ketinggalan jaman.
Ya, saya memang tipe produksi lama tapi klas ” limited edition ” kata mas Tri selalu bercanda. Lagu berjudul ” Aryati ” kesukaan bapak mertua. Saya selalu diminta untuk menyanyikannya dengan standart di bawah Sundari Sukoco punya. Tapi kali ini saya ingin menyanyi lagu Jembatan Merah.
Dimana lagu tersebut menggambarkan sebuah jembatan yang gagah berwarna merah namun dibayangkan patah dan perpisahan seseorang dengan kekasih hatinya yang tak pernah kunjung datang.
Dengan lagu ini saya ingin mengajak semua membuat jembatan merah yang lebih gagah, kuat dan kokoh untuk orang-orang tercinta agar tak mudah patah. Lupakan ingatan tentang mantan, rajut cinta yang sudah datang dan sambut dengan penuh kasih sayang.
Buat kamu yang masih patah hati, ayoo semangat bangkit lagi.
Buat yang sedang merajut kasih, jangan sampai patah lagi.
Dan ini bukan di stasiun kereta api ya, apalagi sampai ingin meninggalkan si dia digerbong hati yang kamu punya.
Happy weekend dengan orang-orang tercinta.