Bekasi — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, menjadi salah satu contoh nyata sinergi masyarakat dan pemerintah yang patut diapresiasi. Kunjungan Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto, bersama Sekretaris TP PKK Wuri Handayani serta tim penilai Lomba Kreasi PKK pada Rabu (8/10), menjadi momentum penting bagi warga setempat untuk menunjukkan hasil kerja kolektif mereka.

Kedatangan rombongan disambut antusias oleh para kader PKK, tokoh masyarakat, dan jajaran pemerintah kelurahan. Dalam kegiatan tersebut, Wiwiek menegaskan bahwa peran PKK bukan hanya sebatas pelaksana program pemerintah, tetapi juga motor penggerak yang menumbuhkan kreativitas dan kemandirian masyarakat.

“PKK hadir untuk menginspirasi. Kami ingin menggerakkan warga agar mampu berinovasi dan mandiri, terutama dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan,” ujar Wiwiek dalam sambutannya.

Kegiatan penilaian dimulai dengan paparan dari Ketua TP PKK Kelurahan Padurenan mengenai inovasi yang dijalankan Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 25. Setelahnya, rombongan meninjau kebun warga yang memanfaatkan lahan pekarangan sempit menjadi sumber pangan produktif. Di lahan tersebut tumbuh beragam sayuran, tanaman obat keluarga, serta kolam ikan lele dan albino yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.

Transformasi ini tak hanya berdampak pada ekonomi keluarga, tetapi juga memperindah lingkungan. Selain mengembangkan kebun produktif, warga RW 25 turut aktif membangun taman hijau dan menggerakkan UMKM berbasis rumahan, menjadikan kawasan ini harmonis antara aspek sosial, ekonomi, dan ekologi.

Di akhir kunjungan, Wiwiek memberikan apresiasi atas kekompakan warga Padurenan. “KWT RW 25 membuktikan bahwa kolaborasi dan semangat gotong royong mampu menciptakan perubahan. Padurenan telah memberi teladan bagaimana kemandirian pangan bisa tumbuh dari lingkungan sendiri,” tuturnya.

Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten, warga Padurenan menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar program, melainkan gerakan nyata menuju keluarga mandiri dan kota yang berdaya.