26/09/2019,
Program yang digulirkan oleh Gubenur Jabar yang diberi nama “sekoper cinta” di kota Bekasi telah meluluskan angkatan pertamanya, saya bersama Ibu Walikota menghadiri penutupannya. Program ini lebih banyak di isi oleh ibu-ibu yang sudah menikah sebagai upaya untuk penguatan ibu-ibu dan Pemerintah Kota Bekasi dalam menjaga ketahanan keluarga masyarakatnya. Semoga ilmu yang didapat disana dapat diterapkan dalam kehidupan rumah tangganya, karna membina sebuah keluarga itu tidak ada sekolahnya tapi bagaimana kita untuk terus mau belajar pada banyak hal agar tercipta keluarga yang SAMAWA. Dan keluarga-keluarga di Kota Bekasi penuh kebahagian dan cinta Aamiin YRA.
Berbagai rangkaian kegiatan juga saya ikuti yaitu, pertemuan rutin PKK dan DWP Kota Bekasi, siaran di radio Dakta, peresmian Bale Samatri dan HUT Samatri sebagai bentuk rasa syukur dan membangun jiwa-jiwa enterpreuner para relawan Mas Tri. Tingkat pekerjaan yang semakin sulit harus dirubah mindset, bukan lagi mencari pekerjaan, tapi bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan buat orang banyak.
Pada tanggal 11 september 2019 lalu juga kita kehilangan lagi satu tokoh nasional. Bapak bangsa, ahli teknologi dan cinta sejati. Saya menyebut dan menyematkan predikat tersebut pada beliau. Alhamdulilah saya juga berkesempatan bertakjiah dihari ke-2 kepergiannya. Kami yang hadir sholat berjamaah, mengaji, mendengarkan tausiah dan berdoa bersama agar almarhum dan istri husnul khotimah, disatukan kembali dalam cinta keabadian di surgaNya.
“Mama….., bangun sudah sholat belum?” Dini hari seperti biasa kami selalu saling mengingatkan untuk bermunajad padaNya.
“Cape ya? Gimana takjiah disana? Semoga Allah tidak merubah takdir kita untuk selalu bersama ya sampai maut memisahkan kita” bisik mas Tri sambil memelukku. Ah…tanpa terasa aku tertidur pulas sepulang takjiah menunggu mas Tri yang belum pulang karena harus melihat kondisi pasar yang sedang terbakar.
” Aamiin ….yra , Mas Tri itu ada selalu disetiap doa, air mata dan ungkapan cinta saya saat bermunajat kepada Allah swt dan kehidupan nyata “. Sambil tersenyum kujawab dan kucium pipinya serta bangkit dari peraduan yang menyenyakkan jiwa. Damai rasanya hati dan jiwa ini setiap Mas Tri mengingatkan saya pada banyak hal dan cintanya. Terima kasih ya Allah utk semua nikmat yang Kau beri dalam hidup ini baik suka maupun duka.
Seperti pesan damai dalam acara live tv one “Dalam Damai Indonesiaku” yang saya ikuti juga kegiatannya diminggu lalu bersama mas Tri. Hijrah pada banyak hal kebaikan untuk mencapai kedamaian jiwa setiap individunya, keluarga, kota, dan akhirnya Indonesia. Lakukan dengan penuh cinta dan berharap turun cinta dari sang pemilikNya serta jangan lupa bahagia